Selasa, 14 Juni 2011

Pelapisan Lilin Lebah Untuk Mempertahankan Mutu Buah


By
Melida Selvita
00350/2008
Kimia
Universitas Negeri Padang



BAB I
PENDAHULUAN


Produk tanaman yang dipanen antara lain adalah buah. Buah-buahan mempunyai peranan penting sebagai sumber vitamin, mineral dan nutrisi lain dalam menunjang kecukupan gizi masyarakat. Buah pisang misalnya, merupakan salah satu buah yang banyak mengandung karbohidrat dan vitamin C. Demikian juga buah jeruk dan salak merupakan sumber vitamin dan mineral yang cukup baik. Namun demikian hasil panen tersebut umumnya dikonsumsi dan dipasarkan di sekitar daerah pertanamannya saja, sehingga seringkali pada waktu panen buah tertentu tersedia dalam jumlah berlebihan dan harganya menjadi turun. Di sisi lain buah-buahan tidak tahan disimpan lama dan juga sangat mudah mengalami pembusukan, hal ini dikarenakan oleh sifat buah yang masih banyak mengandung air dan mudah rusak, sedangkan orang umumnya lebih suka makan buah-buahan segar yang masih dalam bentuk aslinya.
Untuk itu perlu diambil tindakan pencegahan terhadap pembusukan buah, sehingga pembusukan pada buah dapat diperkecil. Salah satu caranya adalah dengan melapisi buah dengan lilin. Tujuan pelapisan lilin  adalah untuk mencegah penguapan atau kehilangan air terlalu banyak, mempertahankan kesegaran dalam waktu yang cukup lama, mencegah kelayuan, serta memperindah kulit buah.

Berdasarkan uraian diatas terdapat suatu rumusan masalah, yaitu pelapisan lilin lebah untuk mempertahankan mutu buah.

Penulisan ini betujuan untuk :
1.      Mempelajari bagaimana cara mempertahankan mutu buah selama penyimpanan dengan pelapisan lillin lebah.
2.      Mempelajari bagaimana sifat lilin lebah dan bagaimana efeknya terhadap tubuh jika termakan.
3.      Mengetahui komposisi lilin lebah.



1.      Mengetahui sifat-sifat lilin lebah dan kandungan kimia didalamnya.
2.      Mengetahui fungsi lilin lebah, terutama dalam mempertahankan mutu buah.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.     Buah
Buah-buah mempunyai peranan penting sebagai sumber vitamin, mineral, dan nutrisi lain dalam menunjang kecukupan gizi masyarakat. Setelah dipanen buah-buahan tetap melakukan aktivitas metabolisme yang meliputi respirasi dan transpirasi. Aktivitas respirasi dan transpirasi ini dapat mengakibatkan kehilangan substrat dan air pada buah sehingga bobot buah menurun. Aktivitas respirasi dapat pula mengakibatkan menurunnya kandungan vitamin C pada buah karena asam askorbat sangat peka terhadap oksidasi. Selanjutnya aktivitas respirasi juga mengakibatkan padatan terlarut pada buah semakin besar yang disebabkan akumulasi gula hasil metabolisme pati(Ismed.2008:1).
Ada beberapa cara penyimpanan yang dapat dilakukan untuk menjaga dan mempertahankan kesegaran dan kualitas buah, diantaranya yaitu:
  • ·Dengan cara pelapisan lilin
Bertujuan untuk menutup pori-pori kulit buah sehingga dapat menghambat/menekan laju proses respirasi dan transpirasi yang terjadi pada buah. Tebal tipisnya lapisan lilin berpengaruh terhadap daya simpan buah. Pelapisan yang terlalu tebal akan menyebabkan buah menjadi cepat rusak karena seluruh pori-pori kulit buah tertutup sehingga terjadi respirasi anaerob yang dapat menyebabkan kerusakan. Sementara, pelapisan yang terlalu tipis tidak akan mempengaruhi daya simpan buah.
  • ·  Penyimpanan pada suhu rendah
Suhu yang rendah dapat menghambat berbagai proses, yaitu proses respirasi dan transpirasi, laju kehilangan air, kelayuan, proses penuaan, pelunakan, perubahan warna, dan penurunan tekstur buah.
(Bambang.2009:93)

B.     Lebah
Lebah merupakan sekelompok besar serangga yang dikenal karena suka hidup berkelompok meskipun sebenarnya tidak semua lebah bersifat demikian. Di dunia terdapat kira-kira 20.000 spesies lebah dan dapat ditemukan di setiap benua, kecuali Antartika. Sebagai serangga, ia mempunyai tiga pasang kaki dan dua pasang sayap. Lebah membuat sarangnya di atas bukit, di pohon kayu dan pada atap rumah. Sarangnya dibangun dari malam yang terdapat dalam badannya (Ensiklopedia, 2007).
Diantara jenis lebah ada yang memproduksi madu sedikit, ada yang potensial dikembangkan karena produksinya banyak selain itu juga terdapat lebah madu yang hingga saat ini belum dapat dibudidayakan. Sistematika lebah madu adalah sebagai berikut:
Kingdom          : Animalia
Subphillum        : Mandimulata
Filum                : Arthropoda
Kelas               : Insecta
Subklas            : Pterygota
Superfamili       : Apoidea
Family              :
·                    Bombidae (lebah biasa)
·                    Meliponidae (lebah madu tanpa sengat)
·                    Apidae (lebah Madu)
                        (B. Sarwono.2007: 10)
C.     Lilin Lebah
Lebah madu lebah pekerja (betina) memiliki delapan menghasilkan cermin kelenjar-lilin pada sisi bagian dalam sternites (yang ventral perisai atau piring setiap segmen tubuh) pada segmen perut 4 sampai 7. Ukuran dari kelenjar lilin tergantung pada usia pekerja dan setelah penerbangan harian mulai atrofi kelenjar ini secara bertahap. Timbangan lilin baru pada awalnya kaca-jelas dan tidak berwarna, menjadi buram setelah pengunyahan oleh lebah pekerja. Lilin dari sarang lebah hampir putih, tetapi menjadi semakin lebih kuning atau coklat dengan dimasukkannya serbuk sari minyak dan propolis. Timbangan lilin sekitar 3 milimeter (0,12 inci) dan 0,1 milimeter (0,0039 di) tebal, dan sekitar 1.100 yang dibutuhkan untuk membuat satu gram lilin (http://en.wikipedia.org/wiki/Beeswax).
Untuk dapat menghasilkan lilin, lebah pekerja yang bertugas membuat lilin terlebih dulu meminum madu dan memakan tepung sari sebanyak-banyaknya. Kemudian mereka bergantungan, saling berpegangan, kaki belakang memegang kaki belakang lebah didepannya, lalu berdiam diri sambil bergantungan dan menggerombol di sisir. Setelah berbuat demikian beberapa lama, dari kelenjar lilin keluar lilin dari bawah abdomen. Lilin yang dikeluarkan dalam keadaan cair, lalu mengental dalam kepingan kecil (B. Sarwono.2007:72).

D.    Komposisi Lilin lebah
Lilin lebah merupakan lilin yang compleks dibentuk dari campuran beberapa komponen meliputi hidrokarbon 14%, monoester 35%, diester 14%, triester 3%, hidroksi monoester 4%, hidroksi poliester 8%, asam ester 1%, asam poliester 2%, asam bebas, alkohol bebas 1%, dan 6% sisanya tidak diketahui. Komponen utama dari lilin lebah adalah palmitat, palmitoleat, hidroksi palmitat dan ester oleat yang berantai panjang (C30-C32) dari alkohol aliphatic. Perbandingan triacontanil palmitat (CH3(CH2)29O-CO-(CH2)14CH3 dengan asam serotik (CH3(CH2)24COOH, yaitu 6:1 (http://en.wikipedia.org., 2007).

E.     Struktur Lilin Lebah
Ahli biokimia menemukan lilin dengan lapisan tipis dari unsur lemak yang menutupi daun tanaman atau adanya lapisan pada permukaan serangga atau kulit hewan. Semuanya cenderung mengandung ester lilin sebagai komponen utama, yaitu. ester dari alkohol lemak rantai panjang dengan asam lemak rantai panjang.
http://lipidlibrary.aocs.org/lipids/waxes/index.htm

F.      Karakteristik fisik Lilin Lebah
Lebah memiliki titik lebur tinggi, dari 62-64 ° C (144-147 ° F). Jika lilin lebah dipanaskan di atas 85 ° C (185 ° F) perubahan warna terjadi. Titik nyala dari lilin lebah adalah 204,4 ° C (399,9 ° F). [6] Densitas pada 15 ° C 0,958-0,970 g / cm ³.
Wax Content Type
Persen
hidroksi poliester
tidak teridentifikasi
hidroksi monoesters
monoesters
triesters
asam polyester
hidrokarbon
diesters
bebas asam
asam ester
bebas alcohol
8%
6%
4%
35%
3%
2%
14%
14%
12%
1%
1%

G.    Cara mendapatkan Lilin lebah
Lilin lebah diperoleh dengan merebus sarang lebah pada suhu 65 oC, lilin lebah akan mengapung di permukaan air. Kemudian lilin lebah tersebut dipindahkan pada wadah perebus lain dan direbus lagi pada suhu 90 oC dan didinginkan sehingga diperoleh lilin lebah yang lebih murni dan bersih (Coggeshall and Morse, 1984).

H.    Manfaat Lilin Lebah
Manfaat lilin lebah adalah untuk bahan membatik, lilin penerang, industri kosmetik lipstick, dan berbagai lotion, juga bisa digunakan sebagai campuran pembuatan sabun natural yang berbahan dasar minyak. Pada industri farmasi, lilin lebah digunakan untuk bahan pembuatan plester atau kain pembalut, obat-obatan luar, campuran bahan-bahan tahan air/water proof, selain itu juga bisa digunakan sebagai campuran tinta, pensil, semir serta sebagai zat pengkilat. 
Selain itu lilin lebah juga digunakan untuk:
·     membantu menahan air di dalam buah dan sayuran selama pengiriman dan pemasaran
·     membantu menghambat pertumbuhan jamur
·     melindungi buah dan sayuran dari memar
·     mencegah kerusakan fisik lainnya dan penyakit; meningkatkan tampilan.
(http://indonetwork.co.id., 2007)
I.       Lilin Lebah Dalam Dunia Kesehatan
Lilin lebah aman dikonsumsi sifatnya yang inert membuat produk ini tidak berinteraksi dengan system pencernaan dan masuk kedalam tubuh tanpa mengalami perubahan berarti. Penggunaannya lebih banyak sebagai campuran obat seperti salep, pelapis kapsul. Zat yang dilapisi lilin lebah akan larut secara perlahan pada suhu yang lebih tinggi. Lilin lebah juga menciptakan campuran yang stabil antara air dengan salep atau krim. Semua sifat ini banyak dimanfaatkan didunia farmasi (Dr. Adji Suranto. 2007:103).
Mengunyah lilin lebah juga dapat membersihkan rongga mulut. Dapat pula dipakai para perokok yang berniat berhenti. Madu yang dicampur lilin lebah dan diberi vitamin juga banyak dipakai untuk mempekuat gusi, mempebaiki aliran liur dan asam lambung hingga akan menstimulasi metabolisme (Dr. Adji Suranto. 2007:103).

BAB III
PEMBAHASAN

            Pelapisan buah dengan lilin lebah bertujuan untuk menutup pori-pori kulit buah sehingga dapat menghambat/menekan laju proses respirasi dan transpirasi yang terjadi pada buah. Kelenjar lilin lebah mengeluarkan sejenis lilin yang digunakan untuk membentuk sarangnya. Tebal tipisnya lapisan lilin berpengaruh terhadap daya simpan buah. Pelapisan yang terlalu tebal akan menyebabkan buah menjadi cepat rusak karena seluruh pori-pori kulit buah tertutup sehingga terjadi respirasi anaerob yang dapat menyebabkan kerusakan. Sementara, pelapisan yang terlalu tipis tidak akan mempengaruhi daya simpan buah. Lilin lebah sukar terhidrolisis oleh air. Sifat inilah yang menyebabkan lilin digunakan sebagai lapisan pelindung bagi kulit tubuh, rambut, lantai, atau kendaraan. Untuk lapisan pelindung tubuh, lilin dijadikan bahan campuran dasar pembuatan krem, param, dan salep.

O
II 
             CH3(CH2)24C−O−CH2(CH2)28CH3
Lilin Lebah
Lilin lebah aman dikonsumsi sifatnya yang membuat produk ini tidak berinteraksi dengan system pencernaan. Mengunyah lilin lebah juga dapat membersihkan rongga mulut. Dapat pula dipakai para perokok yang berniat berhenti. Madu yang dicampur lilin lebah dan diberi vitamin juga banyak dipakai untuk mempekuat gusi, mempebaiki aliran liur dan asam lambung hingga akan menstimulasi metabolism.
Kelenjar di bawah perut lebah mengeluarkan lilin, yang mereka gunakan untuk membangun sarang madu. Lilin ini kembali sebagai by produk ketika madu yang dipanen dan disempurnakan. Ester lilin terdiri dari C 40 sampai C 46 spesies molekular, terdapat dua cara biosintesis komponen lilin: jalur pengurangan asil, yang menghasilkan alkohol primer dan ester lilin, dan jalur decarbonylation yang menghasilkan sintesis dari aldehida, alkana, alkohol sekunder dan keton.


Dalam jalur decarbonylation untuk sintesis konstituen lilin, langkah pertama adalah pengurangan ester asil-KoA untuk aldehida melalui sebuah asil-CoA reduktase. Penghapusan gugus karbonil oleh decarbonylase aldehida menghasilkan sebuah alkana, dengan satu atom karbon lebih sedikit dibandingkan dengan prekursor asam lemak. Namun, enzim yang terlibat belum ditandai.

BAB IV
PENUTUP

A.   Kesimpulan
1.      Lebah merupakan sekelompok besar serangga yang dikenal karena suka hidup berkelompok
2.      Lilin lebah ini produk murni yang dihasilkan oleh kelenjar lebah dan sangat banyak manfaatnya, seperti pada buah yaitu
·     untuk mencegah penguapan atau kehilangan air terlalu banyak,
·     mempertahankan kesegaran dalam waktu yang cukup lama,
·     mencegah kelayuan,
·     memperindah kulit buah
3.      Sifat lilin lebah yang inert membuat lilin lebah aman dan tak berinteraksi dengan zat lainnya.

B.  Saran
              Agar buah tidak busuk selama penyimpanan sebaiknya tidak menggunakan pengawet yang berbahaya. Lilin lebah sangat bagus untuk melindungi buah, karena selain dapat melindungi buah, lilin lebah jika dimakan dapat membersihkan rongga mulut. Dapat pula dipakai para perokok yang berniat berhenti. Madu yang dicampur lilin lebah dan diberi vitamin juga banyak dipakai untuk mempekuat gusi, mempebaiki aliran liur dan asam lambung hingga akan menstimulasi metabolism.



DAFTAR PUSTAKA

B. Sarwono.2007.Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis Lebah Madu. PT.Agromedia: Jakarta
Cahyono,Bambang.2009.Pisang.Kanisius:Yogyakarta.
Clemson Extension, 1998. http://hgic.clemson.edu. [1 Maret 2011].
Ensiklopedia, 2007. Lebah Madu. http://id.wikipedia.org.com. [28 Februari 2011].
Encapsulation of Water –Soluble Compounds for Application in Food. Journal of Microencapsulation. Vol. 23.

http://en.wikipedia.org., 2007. Bees Wax. [07 Maret 2011].
http://indonetwork.co.id., 2007. Lilin Lebah/Malam Tawon (Bees Wax). [12 Maret 2011].
Suhaidi,Ismed.2008.Jurnl Pelapisan Lilin Lebah Untuk Mempertahankan Mutu Buah. USU


2 komentar:

  1. Terima kasih byk pengetahuannya

    BalasHapus
  2. Bagus artikelnya, kalau pakai lilin lebah jadi aman ya pengawetan makanan. Untuk membuat lilin sendiri di rumah silahkan mampir ke blog lilin kami ya.

    BalasHapus